Tenaga kesehatan belum melakukan upaya maksimal dalam memberikan informasi tentang ri siko dan dampak tradisi mararang bagi kesehatan ibu dan bayi. Kesimpulan : Tradisi mararang masih sulit ditinggalkan, masyarakat belum memahami tradisi mararang dapat menggangu kesehatan ibu dan bayi. Menurut para orangtua tradisi mararang ini harus dilakukan oleh ibu nifas sehingga membuat ibu nifas semakin yakin melakukan tradisi mararang. Informan mengetahui asap dari mararang berbahaya untuk pernafasan ibu dan bayi. Hasil : Tradisi mararang dipercaya sebagai perawatan pasca melahirkan yang memberikan manfaat bagi kesehatan, dimana ibu nifas merasa cepat pulih dari sakit pasca melahirkan, tulang punggung kembali kuat, badan hangat dan berkeringat dan memperlancar pengeluaran darah nifas.

Informan penelitian ini sebanyak 24 orang terdiri ibu nifas, suami, orangtua, bidan serta ka.sie kesga dan gizi di Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir. Penentuan besar sampel menggunakan purposive sampling.

Metode Penelitian: Penelitian kualitatif, dengan pendekatan focus ethnografi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengetahuan ibu nifas tentang tradisi mararang dan dampaknya terhadap kesehatan ibu dan bayi di Kabupaten Toba Samosir. Tingginya angka kematian ibu tersebut tidak terlepas dari faktor tradisi atau budaya lingkungan di masyarakat Toba Samosir, yang disebut tradisi mararang dalam perawatan nifas. Latar Belakang: Angka kematian ibu di Kabupaten Toba Samosir tahun 2014 sebesar 171 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka kematian ibu menurut who